Tugas 3 Adji 2103015003 Kriptografi Klasik 4C23

• Algoritma enkripsi klasik berbasis huruf alfabet 
• Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada komputer 
• Termasuk ke dalam kriptografi kunci-simetri 
• Old cryptography 
• Tiga alasan mempelajari kriptografi klasik: 

1. Memahami konsep dasar kriptografi. 
2. Dasar algoritma kriptografi modern. 
3. Memahami kelemahan sistem cipher. 

• Cipher di dalam kriptografi klasik disusun oleh dua teknik dasar: 
1. Teknik substitusi: mengganti huruf plainteks dengan huruf cipherteks. 
2. Teknik transposisi: mengubah susunan/posisi huruf plainteks ke posisi lainnya.
 
• Oleh karena itu, dikenal dua macam cipher di dalam kriptografi klasik: 
1. Cipher Substitusi (Substitution Ciphers) 
2. Cipher Transposisi (Transposition Ciphers)

• Supaya lebih aman, cipherteks dikelompokkan ke dalam kelompok n-huruf, misalnya kelompok 4-huruf: 

Semula: DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA 
Menjadi: DZDV LDVW HULA GDQW HPDQ QBAR EHOL A 

• Atau membuang semua spasi: 
            DZDVLDVWHULAGDQWHPDQQBAREHOLA 

• Tujuannya agar kriptanalisis menjadi lebih sulit

• Misalkan, 
    A = 0, 
    B = 1, 
    C = 2,
     ...    
    Z = 25 
maka, Caesar Cipher dirumuskan secara matematis: 

Enkripsi: c = E(p) = (p + 3) mod 26 
Dekripsi: p = D(c) = (c – 3) mod 26

Ket: p = karakter plainteks; c = karakter cipherteks

Kelemahan: 

Caesar cipher mudah dipecahkan dengan exhaustive key search karena jumlah kuncinya sangat sedikit (hanya ada 26 kunci).

Jenis-jenis Cipher Substitusi

1. Cipher abjad-tunggal (monoalphabetic cipher) 
2. Cipher substitusi homofonik (Homophonic substitution cipher) 
3. Cipher abjad-majemuk (Polyalpabetic substitution cipher ) 
4. Cipher substitusi poligram (Polygram substitution cipher )

Cipher abjad-tunggal (monoalphabetic cipher)

• Satu huruf di plainteks diganti dengan satu huruf yang bersesuaian. 
Contoh: Caesar Cipher 

• Jumlah kemungkinan susunan huruf-huruf cipherteks yang dapat dibuat pada sembarang cipher abjad-tunggal adalah sebanyak 
26! = 403.291.461.126.605.635.584.000.000

• Tabel substitusi dapat dibentuk secara acak

Plainteks : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 
Cipherteks: D I Q M T B Z S Y K V O F E R J A U W P X H L C N G 

Atau dengan kalimat yang mudah diingat: 
Contoh: we hope you enjoy this book 

Buang duplikasi huruf: wehopyunjtisbk 
Sambung dengan huruf lain yang belum ada:
            wehopyunjtisbkacdfglmqrvxz

Tabel substitusi:
        Plainteks :A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 
        Cipherteks: W E H O P Y U N J T I S B K A C D F G L M Q R V X Z

Cipher Substitusi Homofonik 
(Homophonic substitution cipher)

• Setiap huruf plainteks dipetakan ke dalam salah satu huruf atau pasangan huruf cipherteks yang mungkin. 

• Tujuan: menyembunyikan hubungan statistik antara plainteks dengan cipherteks 

• Fungsi ciphering memetakan satu-ke-banyak (one-to-many). 


    Misal: huruf E → AB, TQ, YT,UX (homofon) 
                huruf B → EK, MF, KY (homofon)

Cipher Abjad-Majemuk 
(Polyalpabetic substitution cipher)

• Cipher abjad-tunggal: satu kunci untuk semua huruf plainteks 
• Cipher abjad-majemuk: setiap huruf menggunakan kunci berbeda. 
• Cipher abjad-majemuk dibuat dari sejumlah cipher abjad-tunggal, masing-masing dengan kunci yang berbeda. 
• Contoh: Vigenere Cipher (akan dijelaskan pada kuliah selanjutnya)

Cipher substitusi poligram 
(Polygram substitution cipher )

• Blok huruf plainteks disubstitusi dengan blok cipherteks. 
• Misalnya AS diganti dengan RT, BY diganti dengan SL 
• Jika unit huruf plainteks/cipherteks panjangnya 2 huruf, maka ia disebut digram (bigram), jika 3 huruf disebut ternari-gram, dst 
• Tujuannya: distribusi kemunculan poligram menjadi flat (datar), dan hal ini menyulitkan analisis frekuensi. 

• Contoh: Playfair cipher (akan dijelaskan pada kuliah selanjutnya) 

Cipher Transposisi 

• Cipherteks diperoleh dengan mengubah posisi huruf di dalam plaintekls. 
• Dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian huruf di dalam plainteks. 
• Nama lain untuk metode ini adalah permutasi, karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter-karakter tersebut.

Super-enkripsi 
• Menggabungkan cipher substitusi dengan cipher transposisi. 

Contoh. Plainteks hello world 
• dienkripsi dengan caesar cipher menjadi KHOOR ZRUOG 
• kemudian hasil ini dienkripsi lagi dengan cipher transposisi (k = 4): 
        KHOO 
        RZRU 
        OGZZ 
Cipherteks akhir adalah: KROHZGORZOUZ


Komentar

Postingan populer dari blog ini

adji prasetyo tugas OAK Pertemuan 1

Tugas 5 Organisasi Dan Arsitektur Komputer : Adji Prasetyo (2103015003)

Tugas 7 Adji Prasetyo : 2103015003